Ads 720 x 90

Revinda Noviantie | Jangan Mau Kalah Dengan Kekalahan

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh..

Perkenalkan nama saya Revinda Noviantie, saya lahir di Sukabumi, 05 Januari 2002, usia saya saat ini 18 tahun, alamat rumah saya di Kp. Bolang Rt. 05/03 Desa Sundawenang Kec. Parungkuda Sukabumi Jawa Barat, disini saya akan menceritakan sedikit pengalaman pribadi saya tentang pengalaman mengikuti kejuaraan pencak silat.

Awal mula saya mengikuti kegiatan bela diri Pencaksilat sejak saya duduk di bangku kelas 2 SMP, kebetulan di dekat rumah saya ada sebuah padepokan pencak silat yang bernama Padepokan Pusaka Siliwangi Muda. saat itu saya hanya ingin mencoba coba saja,waktu latihan rutinnya pun hanya 1 kali dalam seminggu yaitu, sabtu malam. saya mengikuti latihan sampai kelas 3 SMP. Nah sejak saat itu saya lulus dari bangku SMP, kemudia saya melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah kejuruan (SMK) Teknika Cisaat mengambil jurusan Teknologi Komputer Jaringan. disana saya mengenal lingkungan baru, teman baru, sekolah baru, bapak/ibu guru baru, dan kegiatan-kegiatan baru seperti Organisasi dan Ekstrakulikuler. Disana sangat banyak kegiatan yg bermanfaat, asik dan seru. Awalnya saya ragu mengikuti Ekstrakulikuler yang ada di sekolah baru saya di karenakan kegiatan Ekstrakuliker di lakukan diluar jam sekolah, mengingat lokasi alamat rumah saya dengan sekolah yang lumayan sangat jauh, berjarak sekitar 21  KM. Setelah dua bulan belajar di sekolah baru, saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan Ekstrakuliker  bela diri pencaksilat. saya sadar jarak antara rumah dan sekolah saya cukup jauh, tapi saya harus sanggup untuk menerima semua konsekuensinya. Banyak siswa/i di sekolah saya yang mengikuti Ektrakulikuler, terutamanya bagi siswi yang ingin mengikuti kegiatan bela diri khususnya pencaksilat. saya banyak belajar hal di kegiatan ekstrakulikuler  pencak silat, saya belajar dasar-dasar bela diri, teknik bertanding, dan teknik lainnya.

Di sekolah saya mulai serius latihan dan pada akhirnya saya mengikuti ajang kejuaraan pencak silat saat duduk dibangku kelas 1 SMK, begitu saya mengikuti ajang perlombaan saya sangat tertarik untuk terjun di dunia olahraga, ya terutama di kegiatan pencak silat, karna memang ini perlu bagi saya sebagai wanita yang harus bisa menjaga dirinya sendiri dari kejahatan-kejahatan diluar sana. akhirnya sampai saat ini saya masih terjun di cabang olahraga beladiri pencaksilat.

Setelah setengah tahun saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuker pencak silat, saya dan teman-teman akhirnya memberanikan diri untuk mewakili nama sekolah mengikuti ajang perlombaan pencaksilat antar SMA/SMK sederajat SMANTI OPEN 2018 pada tgl 26 Januari 2018. pertama kali saya bertanding, saya begitu merasa canggung karena ini adalah awal pertama kali saya mengikuti kejuaraan pencaksilat di kelas B remaja putri 43-47 KG. di pertandingan pertama saya kalah dengan sekolah SMKN 1 Sukalarang. Saya  tidak boleh menyerah dan karena ini baru awal dari sebuah perjuangan. Kekalahan bukan akhir dari sebuah pertandingan tapi jadikan motivasi untuk lebih giat dalam latihan dan memperbaiki kesalahan. 

Tujuh bulan kemudian saya mengikuti kembali perlombaan pencak silat di Sukabumi Open Cup 2 tanggal 28 Oktober 2018 di Gor Suryakencana Kota Sukabumi, hasil akhirnya masih sama saya kalah oleh atlit dari SMAN 1 Kota Sukabumi .

Selang satu bulan lebih dari kekalahan ke dua, saya mencoba kembali mengikuti ajang perlombaan dengan membawa nama sekolah saya di Bandung Lautan Api Championship Jatinangor pada tanggal 18 Desember 2018 di Gor Kampus ITB Jatinangor, selama 4 hari 3 malam saya menginap disana, di pertandingan ketiga ini pun saya masih kalah. saya dikalahkan oleh salah satu anggota Perguruan Tadjimalela Soreang Bandung. Saya sedikit kecewa, dengan semua hasil akhir pertandingan ini, tetapi saya akan terus semangat untuk berlatih dan bersungguh-sungguh mencapai apa yang belum saat ini saya wujudkan.

Kekalahan ketiga ini mebuat saya sadar ada hal yang harus lebih di tingkatkan dalam latihan saya. dua bulan berlatih memperbaiki teknik dasar dan yang lainnya saya mencoba kembali mengikuti perlombaan pencak silat di Kejuaraan ASBD Moeslim 24 Februari 2019 di Toserba Selamat Kota Sukabumi, kali ini saya tidak membawa nama sekolah tapi membawa nama Padepokan Pusaka Siliwangi Muda. Di pertandingan saya berambisi untuk menang tapi hasil akhirnya saya tetap kalah karena banyak pelanggaran yang saya lakukan di gelanggan yang membuat poin saya tertinggal jauh dari lawan, saya dikalahkan oleh sekolah SMKIT Al-Junaediyah.

Perjuangan belum berakhir masih banyak waktu untuk latihan. Saya kembali berlatih di sekolah dengan teman-teman. Di akhir masa sekolah, saya ingin memberika sebuah kenang-kenangan untuk sekolah. saya pun kembali ikut kejuaraan pencak silat open dengan membawa nama sekolah untuk yang terakhir kalinya di kejuaraan pencak silat SMA Hayyatan Toyyibah Kota Sukabumi dan akhirnya di pertandingan ke 5 ini saya tetap kalah seperti biasa, saya dikalahkan oleh Sman 1 Kota Sukabumi.

Sejak saat itu saya hampir putus asa untuk mencapai apa yg saya kejar dan keinginan saya untuk memberi kenang-kenangan pada sekolah pun sirna. sudah 5 kali saya mengikuti ajang kejuaraan Pencak Silat. tapi saya masih belum bisa mencapai apa yang saya inginkan. saya malu, saya kecewa dengan diri saya kenapa teman-teman saya bisa mendapatkan apa yg mereka inginkan sedangkan saya tidak. Kalah di lima pertandingan dengan empat kali membawa nama sekolah dan 1 kali membawa nama perguruan. sangat memalukan memang, saya pun mulai ragu untuk mengikuti kejuaraan pencak silat. apa yang salah dari latihan saya semua teknik telah saya pelajari tapi hasilnya masih kosong.  Di depan saya masih ada beberapa pertandingan yang bisa saya ikuti, saya pun berjanji dan yakin kepada diri saya sendiri bahwa saya bisa, bisa, dan bisa, untuk mencapai apa yang saya dan orangtua saya inginkan.

Satu bulan setelah kekalahan saya yang ke lima, saya memberanikan diri untuk mengikuti kejuaraan pencak silat dengan membawa nama Padepokan Pusaka Siliwangi Muda, di Jakarta Championship pada tanggal 22 Desember 2019 Gor Popki Cibubur. setelah sekian lama saya tunggu-tunggu akhirnya saya menjadi juara 1 kelas B Putri Remaja dengan mengalahkan SMK BEKASI. Pada saat itu haru tangis kebahagiaan menyelimuti semuanya Dan akhirnya saya bisa mencapai apa yg saya inginkan setelah 1 tahun lamanya saya menunggu, dan kemenangan ini saya hadiahkan untuk orang yang selalu mendoakan dan memberikan saya semangat untuk berlatih yaitu orang tua, keluarga dan pelatih tercinta. Setelah kejuaraan ini saya selalu menang di kejuaraan berikutnya.

“saya sudah 5 kali gagal di kejuaraan pencak silat, hampir saja saya ingin menyerah karna saya sudah terlalu lelah dan kecewa dengan semuanya. tetapi saya yakin bahwa semua yg telah saya lalui akan ada hasilnya suatu saat nanti, entah itu kapan yang pasti di waktu yg tepat”. -RevindaNoviantie-

 Pesan terakhir saya di tulisan ini “ teruslah berani mencoba, raih dan gapai lah cita-cita yang kalian inginkan setinggi mungkin. apapun nanti hasilnya jangan pernah menyerah. niatkan dalam hati kalian rajinlah berlatih berusaha, bersabar dan berdoa”. Karna kunci kesuksesan adalah “belajar bersabar dengan semua yg telah terjadi dan terimalah semuanya dengan lapang dada mulailah mencoba jangan takut gagal”. Semoga cerita pengalaman pribadi saya bisa menjadi motivasi untuk kalian yang membaca tulisan ini. semoga berhasil.

Sekian pengalaman peribadi saya, mohon maaf bila ada salah kata yang disengaja atau yang tidak di sengaja.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter